Iklan

Latest Post

Redaksi
Rabu, 12 November 2025, 23:36 WIB
Last Updated 2025-11-17T16:46:25Z
advertorialDaerahPenukal Abab Lematang Ilir

Pemkab PALI Gelar Bimtek Ketahanan Pangan, Wabup Iwan Tuaji Tekankan Integritas dan Kemandirian Desa



PALI, HS– Gedung Pesos Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) untuk pertama kalinya menjadi tempat penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Ketahanan Pangan, Rabu (12/11/2025). Kegiatan ini digelar setelah gedung tersebut resmi dimanfaatkan pasca penandatanganan aset pinjam pakai eks-Pertamina di Jakarta.


Bimtek yang diinisiasi Dandim 0404 Muara Enim bersama Forum Kepala Desa se-Kabupaten PALI itu diikuti 60 dari total 65 desa. Setiap desa mengirimkan empat perwakilan, yakni kepala desa, ketua BPD, dan dua perangkat desa.


Wakil Bupati PALI, Iwan Tuaji, SH, membuka acara secara resmi. Sejumlah pejabat turut hadir, antara lain jajaran Forkopimda, Dandim 0404 Muara Enim, Kepala Dinas PMD, serta camat se-Kabupaten PALI.


Dalam sambutannya, Iwan Tuaji menegaskan pentingnya integritas dalam pengelolaan Dana Desa (DD), terutama alokasi wajib 20 persen untuk ketahanan pangan.


“Jika aturan menetapkan 20 persen untuk ketahanan pangan, maka realisasikanlah 20 persen itu secara penuh. Jangan dikurangi, apalagi disalahgunakan. Jangan sampai ada kasus-kasus lama terulang,” ujar Iwan disambut tepuk tangan peserta.



Iwan juga mengingatkan seluruh kepala desa dan BPD untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan anggaran guna menghindari persoalan hukum.


Wabup Iwan menekankan pentingnya membangun kemandirian desa. Ia meminta kepala desa tidak bergantung pada perusahaan atau pihak luar.


“Saya tidak ingin kepala desa punya mental pengemis terhadap perusahaan. Kalau ada kebutuhan untuk masyarakat, koordinasikan dengan kami. Pemerintah harus bebas dan berpihak pada rakyat,” tegasnya.


Dalam kesempatan itu, Iwan juga meminta agar seluruh kegiatan pemerintahan di Kabupaten PALI menampilkan kesenian daerah.


“Ini bukan hanya simbol budaya, tapi wujud penghormatan terhadap jati diri masyarakat PALI,” ujarnya.



Pernyataan tersebut mendapat sambutan hangat dari peserta yang menilai penguatan budaya lokal penting seiring pembangunan desa.


Iwan turut memberikan pesan moral kepada aparatur desa untuk menjaga kekompakan dan komunikasi yang baik.


“Kades hormati BPD, dan BPD hormati kades. Jangan pintar menggurui atau tajam melukai. Semua harus akur dan saling mendukung,” katanya.


Ia juga menekankan pentingnya menerima kritik sebagai bahan perbaikan.


“Nabi saja dikritik, apalagi kita manusia biasa,” ucapnya.



Dandim 0404 Muara Enim selaku penggagas kegiatan menyampaikan bahwa Bimtek ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi TNI, pemerintah daerah, dan pemerintah desa dalam membangun kemandirian pangan.


“Kami ingin setiap desa punya kemampuan memenuhi kebutuhan pangan warganya. Ketahanan pangan adalah fondasi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.


Kepala Dinas PMD PALI menegaskan bahwa hasil Bimtek tidak boleh berhenti pada teori. Pihaknya akan mengawal implementasi hingga tingkat desa.


“Kami akan terus memantau pelaksanaan program. Pengelolaan Dana Desa harus transparan dan akuntabel,” katanya.


Peserta Bimtek tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Sejumlah kepala desa menilai arahan Wakil Bupati Iwan memberi dorongan moral dan pengetahuan baru terkait penguatan ketahanan pangan dan pengelolaan desa.



“Beliau tegas tapi mengayomi. Banyak pesan yang menyentuh dan membuka wawasan kami,” ujar seorang kepala desa.


Pemerintah Kabupaten PALI di bawah kepemimpinan Bupati Asgianto ST dan Wakil Bupati Iwan Tuaji SH meyakini bahwa program ketahanan pangan ini akan menjadi motor penggerak ekonomi desa sekaligus memperkuat fondasi kesejahteraan masyarakat.


“Bimtek ini bukan sekadar acara, tapi langkah nyata menuju desa mandiri, tangguh, dan berdaya saing,” tutup Iwan.

Terkini