Iklan

Latest Post

Redaksi
Rabu, 12 November 2025, 23:51 WIB
Last Updated 2025-11-17T16:27:32Z
advertorialDaerahNasional

PALI dan Babak Baru Perjuangan Melawan Stunting



Jakarta, HSC - Di tengah derap pembangunan yang terus menggeliat di Bumi Serepat Serasan, satu kabar menggembirakan datang dari Jakarta. Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali menorehkan prestasi penting: menerima Dana Insentif Fiskal (DIF) senilai Rp5 miliar dari Kementerian Kesehatan RI atas keberhasilan menekan angka stunting.


Penghargaan itu diterima langsung oleh Bupati Asgianto ST, dalam suasana penuh apresiasi di Ruang Auditorium J Leimena, Gedung Adhyatma, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Di hadapan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan ratusan kepala daerah lain, nama PALI disebut sebagai salah satu daerah yang menunjukkan kinerja menonjol dalam penanganan stunting.


Bagi Kabupaten PALI, penghargaan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah pengakuan bahwa upaya mereka dalam memastikan masa depan anak-anak lebih sehat telah berada di jalur yang benar.


DIF senilai Rp5 miliar itu bukan hadiah tiba-tiba. Ini buah dari kerja panjang lintas sektor—dari kader posyandu di pelosok desa hingga para pembuat kebijakan di pusat pemerintahan kabupaten.


Dana insentif ini bukan hanya penghargaan, tetapi juga kepercayaan dari pemerintah pusat kepada kami di daerah,” ujar Bupati Asgianto. Dalam suaranya, terselip nada optimisme sekaligus tanggung jawab besar yang dipikul.



Pemerintah pusat menetapkan standar ketat untuk daerah penerima DIF. Dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, hanya 130 daerah yang dinilai layak menerima insentif tersebut. PALI adalah salah satunya.


Dana ini rencananya difokuskan pada program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat: intervensi gizi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, akses sanitasi, edukasi perilaku hidup sehat, hingga peningkatan kapasitas kader kesehatan.


Selama dua tahun terakhir, Pemkab PALI menggencarkan berbagai program yang bergerak dari desa. Salah satu yang paling menonjol adalah Gerakan Desa Peduli Stunting, yang melibatkan perangkat desa, bidan, kader posyandu, PKK, hingga remaja putri.


Intervensi gizi diperkuat, posyandu kembali hidup dengan layanan lebih teratur, dan pemberian makanan tambahan bagi balita berisiko diperluas. Pendekatan edukasi juga digaungkan kepada calon ibu dan remaja putri agar generasi mendatang memiliki pemahaman cukup mengenai kesehatan reproduksi dan gizi.


Upaya penurunan stunting tidak bisa hanya mengandalkan sektor kesehatan. Semua pihak harus ikut bergerak,” tegas Bupati Asgianto.


Satu hal yang membuat upaya penurunan stunting di PALI terasa berbeda adalah gaya kepemimpinan Bupati Asgianto. Ia hampir selalu hadir di lapangan mengunjungi posyandu di desa terpencil, berdialog dengan tenaga kesehatan, hingga memantau kondisi ibu hamil di pedalaman.


Pendekatan ini menciptakan hubungan yang lebih dekat antara masyarakat dan pemerintah. Kesadaran tentang pentingnya gizi untuk tumbuh kembang anak pelan-pelan tumbuh, terutama di daerah yang sebelumnya minim informasi.


Hasilnya mulai terlihat. Dalam dua tahun terakhir, angka stunting di PALI menunjukkan penurunan signifikan. Pemkab pun konsisten menaikkan anggaran kesehatan setiap tahun sebagai bentuk keseriusan.



Bagi masyarakat luas, DIF ini mungkin terdengar seperti angka. Namun bagi keluarga-keluarga di PALI terutama para ibu yang sedang mengantar anak ke posyandu—dana itu berarti harapan.


Kami tidak akan berhenti sampai di sini. DIF ini akan kami manfaatkan sebaik mungkin agar tidak ada lagi anak di PALI yang mengalami gizi buruk,” kata Asgianto.


Di balik pernyataannya, tersimpan visi besar: generasi PALI yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing.


Melalui semangat gotong royong, kolaborasi lintas sektor, dan kepemimpinan yang responsif, Pemkab PALI bertekad menjadikan daerah ini sebagai contoh penanganan stunting di Sumatera Selatan.


Keberhasilan menerima DIF tahun 2025 menjadi penanda bahwa PALI semakin mapan melangkah dalam pembangunan sumber daya manusia. Tak hanya sebagai bukti kinerja, tetapi simbol kepercayaan pemerintah pusat terhadap daerah yang terus bergerak cepat.


Di bawah slogan “PALI Maju, Masyarakat Sehat, Generasi Hebat,” perjalanan panjang menuju PALI bebas stunting kini memasuki babak baru—babak di mana kerja nyata memberi dampak langsung bagi masa depan anak-anak di Bumi Serepat Serasan.

Terkini