![]() |
Kegiatan ini diikuti oleh 20 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) kerupuk dari wilayah Kecamatan Tanah Abang | Foto : emceprojects |
Tanah Abang,HSC - Upaya meningkatkan mutu dan keamanan produk pangan lokal terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), pemerintah kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), Kamis (16/10/2025), di Ruang Pertemuan Kecamatan Tanah Abang.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) kerupuk dari wilayah Kecamatan Tanah Abang. Pelatihan ini merupakan lanjutan dari sosialisasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) yang sehari sebelumnya diberikan kepada pelaku IKM keripik jengkol di Kecamatan Talang Ubi.
Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Camat Tanah Abang, H. Darmawan, SH, mewakili Bupati PALI. Dalam sambutannya, Darmawan menyampaikan apresiasi atas langkah Disperindag yang terus mendampingi pelaku usaha kecil agar lebih siap bersaing di era pasar terbuka.
“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti pada teori, tapi bisa benar-benar diterapkan oleh pelaku usaha di lapangan. Jika produk IKM kita memenuhi standar mutu dan keamanan pangan, tentu kepercayaan konsumen akan meningkat,” ujarnya.
Pelatihan menghadirkan narasumber dari Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Palembang, yakni Dr. Rahmaniar, ST, M.Si dan Susi Heryani, SP. Keduanya memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga kebersihan tempat produksi, pemilihan bahan baku yang baik, hingga pengemasan produk yang memenuhi standar nasional.
Sementara itu, Plt. Kepala Disperindag PALI, Ida Martini, SP, melalui Kabid Perdagangan, Lilis Suryani, SE, mengatakan bahwa penerapan CPPOB merupakan pondasi penting bagi pelaku IKM agar produknya terjamin aman, bermutu, dan mampu bersaing di pasar lebih luas.
"Dengan menerapkan CPPOB, pelaku usaha dapat menghasilkan produk yang tidak hanya lezat, tapi juga memenuhi syarat kesehatan dan standar mutu nasional,” terang Lilis.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari program pembinaan dan peningkatan kapasitas IKM tahun 2025 yang didanai melalui APBD Kabupaten PALI. Program ini berfokus pada peningkatan kualitas produk pangan olahan agar dapat menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi daerah.
“Kami ingin pelaku IKM PALI naik kelas. Produk lokal kita tidak kalah, hanya perlu diperkuat dari sisi kualitas dan keamanan pangan. Karena itu, kegiatan seperti CPPOB dan HACCP ini sangat penting untuk diikuti secara berkelanjutan,” tambahnya.
Suasana pelatihan berlangsung aktif dan interaktif. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan narasumber. Salah satu peserta, Siti Aminah, pemilik usaha kerupuk “Mekar Sari” asal Desa Tanah Abang Utara, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru dari kegiatan ini.
“Selama ini kami produksi secara tradisional, belum terlalu paham soal standar kebersihan dan pengemasan yang benar. Setelah ikut pelatihan ini, saya jadi tahu pentingnya menjaga proses produksi supaya produk lebih tahan lama dan aman dikonsumsi,” ungkapnya dengan semangat.
Senada dengan itu, peserta lain, Arifin, pengusaha kerupuk ikan dari Desa Harapan Jaya, berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan.
“Kami senang bisa dapat ilmu langsung dari ahlinya. Kalau bisa, nanti ada pelatihan lanjutan tentang cara pengemasan modern atau cara mendapatkan izin edar dari BPOM,” ujarnya.
Melalui kegiatan CPPOB ini, Pemerintah Kabupaten PALI menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kemajuan sektor industri kecil menengah (IKM) di bidang pangan olahan. Dengan peningkatan kapasitas dan penerapan standar produksi yang baik, produk pangan dari PALI diharapkan semakin berkualitas, aman, dan mampu menembus pasar nasional bahkan ekspor.
Selain mendapatkan pelatih peserta juga mendapat alat untuk digunakan kegiatan produk berupa Wajan atau Kuali no 32 ukuran diameter 80 cm.