PALI, HS — Di tengah tren kegiatan yang kerap mengandalkan panggung megah dan kehadiran pejabat sebagai pusat perhatian, pelantikan pengurus baru Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) Al-Hijrah Golf Permain justru tampil beda: sederhana, khidmat, namun sarat makna dan inspirasi.
Berlokasi di Masjid Al-Hijrah, kegiatan pelantikan yang digelar pada Minggu (20/7/2025) berlangsung dengan penuh kekhidmatan meski tanpa kemewahan, tanpa pejabat, bahkan tanpa mengandalkan dana kas masjid. Semua terlaksana berkat semangat gotong royong dan inisiatif para remaja masjid.
Pelantikan dilakukan oleh Ketua Masjid Al-Hijrah yang diwakili oleh Penasihat IRMAS, Ustadz H. Robi Yanto, S.Sos.I, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas kemandirian para pemuda yang berhasil menyelenggarakan acara ini tanpa membebani kas masjid.
“Saya merasa bangga dan tersentuh. Mereka mencari dukungan sendiri, menjalin komunikasi dengan para donatur, dan membuktikan bahwa remaja hari ini mampu berdiri di atas kaki sendiri. Ini adalah wujud nyata dari pemuda yang punya tekad dan visi,” ujar Ustadz Robi.
Beliau berharap di bawah kepemimpinan baru, IRMAS Al-Hijrah bisa semakin giat menghidupkan masjid lewat berbagai kegiatan bermanfaat. Beberapa agenda prioritas meliputi:
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Peringatan Nuzulul Quran
Kegiatan Sholat Tarawih berjamaah
Pengumpulan dan penyaluran zakat fitrah
Penyelenggaraan Sholat Idul Fitri dan Idul Adha
“Masjid bukan hanya tempat beribadah, tapi juga pusat pembinaan umat, terutama generasi muda. Inilah peran penting remaja masjid sebagai garda terdepan dalam menjaga peradaban,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua IRMAS yang baru saja dilantik, Zany Putri Sanjuna, menyebut bahwa jabatan yang diembannya adalah sebuah kepercayaan besar yang akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
“Menjadi bagian dari IRMAS bukan sekadar mengurus agenda kegiatan, tapi juga menyebarkan semangat dakwah. Kami ingin menciptakan ruang yang menyenangkan bagi remaja untuk tumbuh dalam iman, akhlak, dan kepedulian sosial,” kata Zany.
Ia juga menanggapi soal ketidakhadiran pejabat yang sebelumnya telah diundang. “Beberapa tokoh memang kami undang, tapi tak satu pun hadir. Namun kami sadar, masjid bukanlah tempat bergantung pada jabatan atau kekuasaan. Ini rumah Allah, dan kami makmurkan dengan niat dan tekad kami sendiri,” tegasnya.
Zany mengakhiri wawancaranya dengan sebuah seruan:
“Pelantikan ini bukan puncak, tapi awal dari perjuangan kami untuk perubahan. Mari kita bergerak bersama, satukan langkah, dan jadikan IRMAS sebagai agen kebaikan di tengah masyarakat.”
Acara pelantikan ini pun menjadi cerminan bahwa peran remaja masjid tak bisa diremehkan. Dengan kesungguhan dan kerja sama, mereka mampu menghadirkan kontribusi nyata bagi syiar Islam, bahkan tanpa perlu bergantung pada seremonial atau kehadiran pejabat.
