Iklan

Selasa, 06 Mei 2025, Mei 06, 2025 WIB
Last Updated 2025-05-06T11:23:32Z
DaerahPenukal Abab Lematang Ilir

Keracunan Massal di PALI, Bupati: Tidak Cari Kambing Hitam, Tapi Perbaiki Sistem

 


PALI – Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) menggelar konferensi pers pada Selasa (6/5/2025) di ruang rapat Diskominfo, Jalan Lingkar, Handayani Mulia. Agenda ini digelar menyusul dugaan insiden keracunan massal dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar peserta didik di wilayah PALI.


Bupati PALI, Asgianto ST., hadir langsung dalam konferensi pers tersebut. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian yang disebutnya sebagai musibah yang tidak diinginkan siapa pun. Menurutnya, program MBG adalah inisiatif strategis nasional untuk menjamin asupan gizi seimbang bagi anak-anak sekolah, sehingga insiden ini menjadi perhatian serius pemerintah.


“Ini kejadian yang sangat kami sesalkan. Namun, dari setiap peristiwa, selalu ada pelajaran. Ke depan, pengawasan harus diperketat, baik dari penyelenggara katering maupun pemerintah daerah. Kami akan lakukan koordinasi dan evaluasi menyeluruh agar hal seperti ini tidak terulang,” ujar Bupati Asgianto.


Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan di puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lain yang bergerak cepat menangani para korban. Tercatat, 173 siswa dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK mengalami gejala keracunan dan tersebar di berbagai fasilitas kesehatan. Saat ini, sembilan pasien masih dirawat di RSUD Talang Ubi H Anwar Mahakil untuk observasi, sementara sisanya telah dipulangkan dalam kondisi sehat.


Bupati Asgianto telah memerintahkan investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab insiden, termasuk dugaan kelalaian atau kesalahan teknis dari pihak pelaksana. Ia menegaskan, siapa pun yang terbukti lalai akan diberikan sanksi tegas sesuai aturan.


“Kita tidak mencari kambing hitam, tetapi tanggung jawab harus ditegakkan. Jika ada kesalahan pengelolaan, tentu ada konsekuensinya. Ini juga momentum untuk memperbaiki sistem pelaksanaan program ke depan,” tegasnya.


Ia menekankan bahwa program MBG adalah langkah penting dalam membangun sumber daya manusia unggul sejak dini. “Anak-anak adalah masa depan bangsa. Program ini bukan sekadar soal makanan, tapi soal komitmen kita memastikan tumbuh kembang mereka secara optimal. Karena itu, program ini harus terus berjalan, tentu dengan perbaikan agar lebih aman dan tepat sasaran,” jelas Bupati Asgianto.


Ia mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun penyedia layanan, untuk tidak saling menyalahkan, tetapi menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran bersama. “Mari kita jadikan ini pengingat bahwa pengawasan adalah kunci. Mari bergandengan tangan, berpikir positif, dan fokus pada solusi agar program seperti ini bisa terus memberi manfaat maksimal bagi anak-anak ki

ta,” tutupnya.